Berbekal ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah dan ketertarikannya pada bidang entrepreneur, pada November 2012 Gibran mendirikan perusahaan Cyber Aquaculture. Sesuai dengan namanya perusahaan ini bergerak pada supporting system di bidang akuakultur dengan basis teknologi informatika dan cyber.
Setelah melakukan penelitian selama satu tahun, Gibran akhirnya menemukan sebuah inovasi baru berupa teknologi sistem pakan ikan air tawar otomatis yang diberi nama 'e-Fishery'. "Dengan adanya e-Fishery ini budidaya ikan air tawar di Indonesia akan menjadi lebih produktif, prospektif, dan profitable," ujar Gibran, seperti disitat dari situs ITB, Rabu (13/2/2013).
Inovasi tersebut diciptakan Gibran mengingat teknologi yang digunakan oleh pengusaha budidaya ikan air tawar di Indonesia sekarang ini masih sangat tradisional sehingga usaha ini menjadi kurang menguntungkan. E-Fishery akan memudahkan pengelola usaha budidaya air tawar karena dapat melakukan kontrol secara otomatis dari jarak jauh cukup dengan menggunakan layanan pesan singkat (SMS).
Kontrol dapat dilakukan mulai dari pemberian pakan, penjadwalan pakan otomatis, kuantitas pakan yang digunakan, sampai sistem keamanan sehingga apabila terjadi tindak pencurian dapat terdeteksi dari jarak jauh dan dapat langsung dihubungkan dengan ponsel kepolisian. Selain itu, produktivitas dari budidaya ikan air tawar pun akan lebih terdata dengan baik dengan adanya e-Fishery.
"Melalui data tersebut, produktivitas dari usaha ini untuk masa yang akan datang dapat diproyeksikan sehingga investor akan yakin dengan prospektivitas budidaya ikan air tawar ini," tutur alumnus jurusan Biologi itu.
Teknologi yang digunakan oleh Gibran adalah dengan menggunakan network operation center yang dihubungkan dengan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) yang merupakan sistem kontrol yang biasa digunakan di industri besar. Komponen tersebut terhubung dengan food containeryang telah dilengkapi dengan mekanisme pengeluaran pakan otomatis dan sensor kuantitas pakan.
Dalam mengimplementasikan teknologi tersebut Gibran masih menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah pengembangan teknologi yang digunakan dan bagaimana mengedukasi masyarakat mengenai teknologi E-Fishery.
Penemuan alumnus angkatan 2007 itu berhasil membawa Gibran meraih juara pertama di kompetisi Mandiri Young Technopreneur 2012 pada kategori pangan dan pertanian. Dari kompetisi ini modal usaha sebesar Rp1,5 miliar pun didapatkan Gibran untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Ke depan, Gibran bercita-cita untuk membuat 'Desa Cyber Aquaculture Mandiri', yaitu sebuah desa yang memiliki potensi budidaya ikan air tawar yang dikembangkan dengan teknologi E-Fishery. Dia berharap, inovasi yang ditelurkannya dapat menjadi insiprasi bagi anak muda lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga sumber daya manusia dan alam dari sektor pertanian dan perikanan bisa dikembangkan agar mampu menyejahterakan rakyat," imbuhnya.(rfa)