Bukan
seberapa besar yang dihasilkan dari suatu pekerjaan yang kita geluti,
tapi seberapa besar manfaat diri kita untuk orang lain. Prinsip itulah
yang diyakini betul oleh Titik Winarti, seorang ibu rumah tangga diSurabaya, sekaligus pengusaha sukses dan pahlawan untuk penyandang cacat.
Ibu
5 anak ini berhasil menjadi pengusaha besar dari jerih payahnya dalam
mendidik dan mempekerjakan puluhan penyandang cacat. Sekitar 40
penyandang cacat bekerja di bengkel konveksinya dengan omzet puluhan
juta per bulan.
"Mereka
(penyandang cacat) itu loh sudah dengan keberadaannya susah seumur
hidup. Kenapa kita harus takut dengan susah itu sendiri yang bakal kita
lewati.
Dalam
konsep bisnis, sebetulnya pertanggungjawaban saat kita terjatuh
sebetulnya pembelajaran untuk kedepannya, untuk peningkatannya. Kenapa
kita takut untuk terjatuh kalau nanti dapet yang lebih baik," tutur
Titik, seperti dilansir Liputan6.com.
Bisnis
Titik ini dimulai sejak tahun 1994 sebagai cara untuk mendapatkan
penghasilan usai menikah. Karena tidak mempunyai modal untuk membuka
usaha, wanita super ini memulai bisnisnya dengan merubah barang bekas
menjadi barang-barang yang lebih menarik. Dari awalnya sederhana,
usahanya semakin berkembang hingga memiliki karyawan. Beberapa diantara
karyawannya seorang penyandang cacat.
Namun
Titik sempat mengalami 'jatuh' ketika karyawannya pulang kampung dan
tak kunjung kembali. Hal itu tidak membuat dirinya menyerah. Ibu ini
tetap melanjutkan usahanya dengan memperkerjakan penyandang cacat
sebagai seluruh karyawannya. Selama ini, terhitung sekitar 400
penyandang cacat yang berasal dari Jawa dan Kalimantan telah bekerja di
pabriknya.
Salah seorang pekerja, Siti Aminah mengaku mendapat pelatihan gratis dari Titik sebelum bekerja. "Ya, selama Siti ikut, pertama Bu Titik ajari saya sulam. Setelah itu ikut jahit," tuturnya.
Senada dengan Siti, Ahmadi juga menceritakan pengalamannya diajari keterampilan menjahit oleh Titik hingga akhirnya ia sekarang bekerja sebagai marketing.
"Awalnya saya pertama mau masuk kerja, tapi enggak diterima perusahaan lain. Sayaminder.
Tapi dengan adanya Bu Titik yang sabar, yang telaten melatih saya,
akhirnya saya bisa menjahit. Sekarang saya dipercaya sebagai marketing,"
ungkapnya.
Kiprah
Titik sebagai pengusaha pembawa penyandang cacat pun terkenal di kancah
internasional. Ia pernah dipanggil PBB untuk meraih penghargaan.
0 komentar:
Posting Komentar