Ponsel ini dipakai untuk kegunaan khusus, salah satunya bisa diatur sebagai telepon anti sadap
Jakarta (ANTARA
News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meluncurkan ponsel pintar
Bandros atau Bandung Raya Operating System sebagai salah satu hasil
penelitian unggulan.
"Ponsel ini dipakai untuk kegunaan khusus, salah satunya bisa
diatur sebagai telepon antisadap," ujar Kepala Pusat Penelitian
Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) LT Handoko di
Puspiptek Tangerang Selatan, Senin.
Sebagai ponsel pintar yang dapat diatur menjadi antisadap, maka
ponsel ini hanya dipakai untuk kegunaaan khusus terutama untuk segmen
pemerintahan.
Handoko menjelaskan bahwa LIPI membuat ponsel pintar ini sesuai
dengan pesanan dan kebutuhan serta fungsi, dan ditujukan untuk
pemerintah serta korporat.
Lebih lanjut Handoko memaparkan bahwa para peneliti LIPI
mengembangkan piranti lunak Bandros pada awalnya ditujukan untuk pasien
rumah sakit dan pemberian informasi perihal sistem peringatan dini.
Handoko sebagai ketua tim penelitian pengembangan Bandros
menjelaskan bahwa ponsel cerdas tersebut menggunakan sistem operasi (OS)
`open-source` berbasis Linux.
Penelitian sistem operasi ini baru dimulai pada 2010, dengan melakukan penelitian tergadap perangkat sistem tertanam.
Sistem operasi tersebut dia jelaskan sebagai pengembangan dari sistem operasi `desktop` yang sudah diciptakan sebelumnya.
"Sistem operasi Bandros dikenalkan kepada masyarakat diawali dengan
pengembangan Stasiun Pemantau Cuaca," jelas Handoko.
Pengembangan sistem operasi ponsel ini dibiayai oleh APBN melalui
Dipa Pusat Penelitian Informatika - LIPI, dengan dana awal yang
direncanakan Rp250 juta namun pada akhirnya hanya sekitar Rp50 juta yang
diberikan dengan alasan penghematan anggaran. (M048/Z002)
Selasa, 10 September 2013
LIPI luncurkan telepon pintar `Bandros` Anti Sadap
23.35
No comments
Editor: B Kunto Wibisono
sumber Antara
0 komentar:
Posting Komentar