This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 11 September 2013

Resep Bugar Dr Martha Tilaar


Dr Martha Tilaar saat merayakan ultah ke-76 di kantor pusat Martha Tilaar Group Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, 4/9/2013.
KOMPAS.com - Tetap bugar, aktif dan produktif di usia 76, inilah yang ditunjukkan pendiri salah satu perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia, Dr Martha Tilaar.

Merayakan ulang tahun ke-76 pada 4 September 2013, Dr Martha tampil bugar mengikuti rangkaian kegiatan sejak pagi. Ia pun menyempatkan diri beramah tamah dengan karyawan, juga tamu undangan termasuk awak media, bahkan berbincang hingga menuangkan gagasannya demi kemajuan industri kecantikan Indonesia dan pemberdayaan perempuan demi keluarga sejahtera.

Kepada sejumlah media, Dr Martha berbagi resep kebugaran tubuhnya. "Positive thinking," katanya menyebutkan faktor utama kebugaran tubuhnya.

Selain itu, Dr Martha juga menjaga kondisi fisiknya dengan melakukan senam dua kali seminggu, selain rutin minum jamu.

"Saya senam tradisional Jawa dua kali seminggu, latihan peregangan dan pernafasan. Juga senam Tai Chi seminggu dua kali," ungkapnya.

Jamu juga menjadi rahasia bugar Dr Martha. "Saya minum jamu serbuk yang dicampur teh, terbuat dari pegagan, supaya tidak pikun," tandasnya.

Habibie tegaskan R80 dibuat lebih hebat

 
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan pesawat Regio Prop 80 (R80) yang diproduksi PT Ragio Aviasi Industri (RAI) dalam tahap pembuatan awal dan dikembangkan lebih hebat dari pesawat N250.

"Kita buat lebih hebat. It`s a surprise, you`ll see it, ok (Ini adalah kejutan, kamu akan melihatnya, ok)," kata Habibie usai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek) di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pesawat R80 yang akan dibuat berdaya tampung 80 kursi dan ditargetkan terbang 2018 ini akan memanfaatkan pengalaman membuat pesawat N250.

Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat R80, menurut Komisaris PT RAI Ilham A Habibie, merupakan The Next N250 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia.

Ia mengatakan saat ini pembuatan R80 masih dalam tahap pembuatan awal atau 10 persen. Kemampuan, desain, dan teknologi pesawat ini mirip N250, meski dari segi ukuran akan lenih besar dan panjang.

Pesawat R80, menurut dia, tetap menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak pesawat seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling maka konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit.

R80 ini, lanjutnya, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km, karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Sedangkan untuk produksi tahap awal, menurut dia, diperlukan dana 400 juta dolar AS.
(V002/H-KWR)

Salam semut perkuat team work Rocky J. Pesik

Salam semut perkuat team work Tak mudah menjadi generasi kedua, meskipun jauh-jauh hari, ayah saya Rudy Pesik berpesan tanggal 1 Januari 2010 akan pensiun. Apalagi, sebelumnya, saya berbisnis IT. Tapi, inilah fakta.  Saya harus menggantikan beliau di perusahaan.
Tak langsung di posisi atas, saya ditaruh di salah satu anak usaha, perusahaan yang paling kecil dan paling bermasalah, PT Mitra Piranti Usaha pada tahun 1999. Di sini, saya diuji. Dan, saya melewatinya dengan sangat baik. Terbukti dengan penghargaan yang kami terima.
Dari sanalah, kemudian saya diputar dan masuk ke holding di 2010. Satu pesan saya ketika menyerahkan tugas sebagai puncak pimpinan yakni kami tak boleh jadi katak dalam tempurung. Pertama  Asean,  Asia Pacific, Amerika, terus  ke Eropa
Ada dua strategi yang saya jalankan untuk mencapai visi tersebut. Pertama: perluasan pelayanan dan lini bisnis, kedua perluasan geografis. Kedua, ayah saya juga membebaskan saya melakukan apa saja asal bertanggung jawab.
Dalam  perluasan lini bisnis dan layanan, saya harus mencari peluang di mana tidak ada banyak pemain atau blue ocean. Salah satu yang kami bidik adalah sektor oil and gas dan mining. Ini sesuatu belum pernah dilakukan Caraka. Langkah pertama saya adalah mengambil peluang pengangkutan alat berat di pertambangan dan migas.
Agar bergerak cepat, saya memilih merekrut tenaga baru yang piawai. Saya juga merombak petinggi Caraka Group. Sempat terjadi resistensi di kalangan  karyawan.
Untuk mengatasinya, saya menerapkan kepemimpinan open door. Saya membuka semua jalur komunikasi untuk mereduksi salah persepsi di antara karyawan. Bisa dibayangkan betapa beratnya kondisi transisi itu, saat karyawan melihat para direksi saja bisa diberhentikan.
Saya saya rutin menyambangi cabang-cabang tiap tiga bulan sekali, berbicara dengan seluruh karyawan. Mereka bebas bertanya dan bicara apa saja dengan saya. Selain itu, ada pula jalur telepon dan email. Meski untuk dua jalur ini, saya berlakukan per jenjang karyawan. Pertama, mereka bisa berkomunikasi dengan atasannya. Jika belum puas, bisa dieskalasi pada orang yang lebih atas lagi, begitu seterusnya sampai pada saya.
Cara-cara itu rupanya berhasil. Masa transisi ini bisa selesai dalam waktu dua tahun. Ini cukup cepat karena  akhirnya semua pihak bisa menerima perubahan karena kinerja kami menunjukkan perkembangan yang baik.
Sembari mendalami bisnis baru, kami juga menerapkan standardisasi internasional untuk masing-masing sektor bisnis klien. Pada perkembangannya, kami mendapatkan izin untuk mengangkut barang-barang yang perlu handling khusus, seperti bahan peledak, radio aktif, dan zat kimia lain yang sensitif.
Tak hanya itu, saya juga mengatur ulang meaning, visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Integritas menjadi salah satu nilai yang dijunjung tinggi.
Agar cepat terlaksana, saya menerapkan upacara Caraka. Tiap Senin pagi, pukul 08.00, kami menggelar upacara layaknya upacara bendera. Saat itu, kami kembali diingatkan pada visi misi perusahaan.
Sebagai CEO, saya juga menyampaikan pencapaian dan kegagalan kinerja selama seminggu lalu. Menjelang usai, kami ‘salam semut’. Yakni seluruh hadirin, apa pun jabatannya, saling bersalaman dan bersentuhan pipi.
Ini melambangkan persamaan, direksi hingga driver sama-sama bekerja dalam team work demi meraih kinerja perusahaan.

Titik, Pengusaha Wanita yang Memberdayakan Kaum Cacat

Bukan seberapa besar yang dihasilkan dari suatu pekerjaan yang kita geluti, tapi seberapa besar manfaat diri kita untuk orang lain. Prinsip itulah yang diyakini betul oleh Titik Winarti, seorang ibu rumah tangga diSurabaya, sekaligus pengusaha sukses dan pahlawan untuk penyandang cacat.
Ibu 5 anak ini berhasil menjadi pengusaha besar dari jerih payahnya dalam mendidik dan mempekerjakan puluhan penyandang cacat. Sekitar 40 penyandang cacat bekerja di bengkel konveksinya dengan omzet puluhan juta per bulan.
"Mereka (penyandang cacat) itu loh sudah dengan keberadaannya susah seumur hidup. Kenapa kita harus takut dengan susah itu sendiri yang bakal kita lewati.
Dalam konsep bisnis, sebetulnya pertanggungjawaban saat kita terjatuh sebetulnya pembelajaran untuk kedepannya, untuk peningkatannya. Kenapa kita takut untuk terjatuh kalau nanti dapet yang lebih baik," tutur Titik, seperti dilansir Liputan6.com.
Bisnis Titik ini dimulai sejak tahun 1994 sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan usai menikah. Karena tidak mempunyai modal untuk membuka usaha, wanita super ini memulai bisnisnya dengan merubah barang bekas menjadi barang-barang yang lebih menarik. Dari awalnya sederhana, usahanya semakin berkembang hingga memiliki karyawan. Beberapa diantara karyawannya seorang penyandang cacat.
Namun Titik sempat mengalami 'jatuh' ketika karyawannya pulang kampung dan tak kunjung kembali. Hal itu tidak membuat dirinya menyerah. Ibu ini tetap melanjutkan usahanya dengan memperkerjakan penyandang cacat sebagai seluruh karyawannya. Selama ini, terhitung sekitar 400 penyandang cacat yang berasal dari Jawa dan Kalimantan telah bekerja di pabriknya.
Salah seorang pekerja, Siti Aminah mengaku mendapat pelatihan gratis dari Titik sebelum bekerja. "Ya, selama Siti ikut, pertama Bu Titik ajari saya sulam. Setelah itu ikut jahit," tuturnya.
Senada dengan Siti, Ahmadi juga menceritakan pengalamannya diajari keterampilan menjahit oleh Titik hingga akhirnya ia sekarang bekerja sebagai marketing.
"Awalnya saya pertama mau masuk kerja, tapi enggak diterima perusahaan lain. Sayaminder. Tapi dengan adanya Bu Titik yang sabar, yang telaten melatih saya, akhirnya saya bisa menjahit. Sekarang saya dipercaya sebagai marketing," ungkapnya.
Kiprah Titik sebagai pengusaha pembawa penyandang cacat pun terkenal di kancah internasional. Ia pernah dipanggil PBB untuk meraih penghargaan.

"Sri Mimpi Indonesia" karya terbaru Guruh Soekarno Putra

 
Guruh Soekarnoputra (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jakarta (ANTARA News) - Guruh Soekarno Putra bersama Kinarya GSP akan mengadakan  pagelaran "Sri Mimpi Indonesia".

"'Sri Mimpi' ini mimpi saya. Artinya bisa kegemilangan," kata Guruh saat menggelar konferensi pers di Jakarta, sore ini.

Pagelaran ini merupakan jawaban dari keresahan Guruh karena ia terakhir mengadakan pagelaran pada tahun 2011 lalu, "Beta Cinta Indonesia".

Menurut dia, kondisi negara sedang tidak memungkinkan untuk mengadakan pertunjukan tahun lalu, seperti bencana alam maupun kerusuhan.

"Dalam keadaan nasional prihatin, kami sebagai seniman bikin gelaran jadi nggak enak," katanya.

"Sri Mimpi Indonesia" disutradarai oleh Alex Hassim. Koreografi dal pagelaran ini sebagian besar dibuat oleh Alex, selain beberapa koreografi Guruh.

Guruh pun meminta Alex untuk menyesuaikan koreografi dengan perkembangan zaman.

Alex Hassim mengatakan "Sri Mimpi Indonesia akan dibagi ke dalam tiga babak, berdasarkan warna lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra. "Cinta Budaya, Cinta Kasih Manusia, dan Cinta Tanah Air Indonesia," kata Alex.

Pertunjukan kali ini tidak menampilkan musik yang dimainkan langsung di atas panggung.

"Penyanyi tampil langsung. Di panggung nggak ada orkestra. Full tari menggunakan mapping dan properti," kata Alex.

Pertunjukan selama dua jam ini akan menampilkan antara lain, Titi DJ, B3, Sita Nursanti, Haikal Baron, Gabriel Harvianto, Ichsan Akbar, Nino Gracia, dan Ary Kirana, dengan musik arahan Andi Rianto dan Magenta Orchestra.

"Sri Mimpi Indonesia" akan dipentaskan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 1 September. Pagelaran dipentaskan dua kali, pukul 16.00 dan 20.00 WIB

Harga tiket pertunjukan ini mulai dari Rp 350.000 hingga Rp 2juta.


Editor: Aditia Maruli

Tak guna ujung tombak tanpa tangkai


Tak guna ujung tombak tanpa tangkai 
 Membangun bisnis itu seperti mendirikan gedung. Dimulai bertahap dari pondasi, terus membangun dinding sampai ke atapnya. Tidak bisa kita langsung memasangkan atap sementara pondasinya saja belum ada.
Tiap-tiap tukang bangunan dengan sendirinya menjalankan semua tahapan tersebut. Sebab, mereka tahu apa yang harus dikerjakan.
Di perusahaan juga seharusnya demikian. Setiap bagian punya visi yang sama, memahami kultur perusahaan, dan tahu apa yang seharusnya menjadi tugas maupun kewajibannya.
Masing-masing fungsi sama pentingnya. Tidak ada yang namanya superman. Yang dibutuhkan adalah superteam.
Saya mengibaratkan perusahaan ini rumah. Setiap orang mempunyai peranan masing-masing. Ada yang menjadi sekrup, tiang, atap, dan lainnya. Kalau semuanya ingin menjadi rumah tanpa ada yang bersedia menjadi tiang dan sekrup, tidak akan bisa berdiri rumah.
Jadi, walaupun tampaknya tugas dan posisi seseorang itu kecil, peranannya ada dan sama pentingnya dengan lainnya. Tidak ada yang namanya mengistimewakan ujung tombak. Semua punya peran yang sama pentingnya. Ujung tombak pun tidak bisa dipakai untuk menombak apabila tak ada tangkainya.
Saya memberikan satu contoh. Selama ini sales dianggap ujung tombak. Memang mereka yang mencari pembeli, penyewa dan klien, sehingga mendatangkan pemasukan bagi perusahaan.
Namun siapa yang melayani klien selanjutnya? Sudah bukan sales lagi. Ada bagian administrasi, customer service dan petugas-petugas yang lain. Fungsi masing-masing sama penting.
Di sinilah letak pentingnya seorang pemimpin sebagai penyatu visi. Bagaimana setiap komponen dalam perusahaan ini bisa bergerak dan bertanggung jawab mencapai tujuan yang akan dicapai perusahaan.
Menurut saya, prosesnya harus dilakukan sejak awal saat karyawan baru masuk. Khusus untuk yang satu ini  bahkan saya dan para direksi di ASSA melakukan langsung dan tidak diserahkan ke level di bawah kami.
Kelihatan sepele namun efeknya besar. Mereka yang baru masuk akan menangkap dan melihat atasan sangat peduli dan punya komitmen terhadap visi dan kultur yang baik bagi perusahaan. Begitu tertanam nilai itu, kita tinggal mengembangkan potensinya.
Saya selalu percaya, tuntutan dan keinginan karyawan itu banyak dan tidak sama. Jika kami memiliki 550 orang maka ada 550 keinginan yang berbeda. Semakin lama, kebutuhan karyawan bukan melulu urusan materi. Mereka juga perlu suasana kerja, kesempatan berkarier, dukungan dari rekan kerja, hingga kebutuhan pengembangan diri.
Makanya kita harus berani memberikan kepercayaan kepada mereka. Kita harus mau mendorong mereka supaya berkembang, meningkatkan kemampuan mereka dengan sharing pengalaman dan  dengan jiwa besar (abundance mentality) mengajarkan pengetahuan ke mereka. Toh, kita perlu ingat bahwa kita pun dulu pernah seperti mereka.
Saya mengistilahkannya manajemen piramida terbalik. Yang atas mau turun ke bawah untuk menjaring feedback. Kami melihat dan bertanya apa yang dihadapi mereka di level operasional dan apa kebutuhannya.
Cara-cara ini akan mudah menginternalisasi kultur baik perusahaan ke tiap level karyawan. Jika ini terjadi, dengan sendirinya  memberi manfaat kepada customer, perusahaan, shareholder, dan karyawan sendiri.

sumber kontan

Berhenti Kerja, Wiwiek Malah Jadi Jutawan Dari Bisnis Rosella

Berkeinginan untuk membuat produk herbal lebih dikenal masyarakat dan dapat dinikmati siapa saja, membuat wanita bernama Wiwiek Hasan Basri terjun ke dunia bisnis produk herbal yaitu jahe merah dan bunga rosela.
Sebelum memutuskan untuk berwirausaha, pada tahun 2004 Wiwiek pernah bekerja disebuah perusahaan minuman. Setelah hampir 2 tahun bekerja, akhirnya dia pun memutuskan untuk memulai usaha sekaligus memanfaatkan lahan keluarga yang masih belum produktif. Dari tempatnya bekerja itu, dia banyak belajar tentang bagaimana menjual produk agar diminati oleh konsumen.
"Saya banyak belajar dari situ. Ternyata dalam berbisnis jika bisa memberikan infomasi tentang produk yang kita jual secara baik dan menarik, itu akan sangat mempengaruhi penjualan," katanya, dikutip dari www.liputan6.com.
Pada bulan Mei 2006 dengan bermodalkan uang Rp 30 juta, Wiwiek pun mulai membuka usaha produksi jahe merah dan bunga rosela yang dia beri merk dagang 'Berkah Aji'.
Pilihannya untuk menggeluti bisnis obat-obatan herbal semacam ini karena ingin membantu orang lain yang mau menyembuhkan penyakit namun dengan obat yang tidak memiliki efek samping, yaitu obat-obatan herbal.
"Obatan herbal kan cenderung lebih aman, walaupun kita juga harus sadar bahwa pengobatan medis juga harus berjalan," lanjutnya.
Butuh 2-3 ton Jahe per Bulan
Untuk memproduksi jahe merah dalam bentuk bubuk, Wiwiek men-supply jahe tersebut dari wilayah Lampung. Dia bekerjasama dengan seorang pengusaha jahe merah tersebut yang siap mengirimkan 2-3 ton jahe per bulan.
Jahe merah yang dia terima kemudian diolah kembali hingga menjadi bubuk dan dapat dikonsumsi dengan cara diseduh. Tiap harinya, rumah produksi Wiwiek yang terletak di wilayah Cibubur, mampu menghasilkan hingga 300 botol jahe merah per hari.
Satu botol jahe merah berukuran 300 gram, dia jual seharga Rp 25.000. "Khasiat dari jahe merah ini banyak, seperti untuk mengobati masuk angin, asam urat, migran dan batuk," jelasnya.
Selain Jahe, Produksi Juga Bunga Rosela
Selain memproduksi jahe merah, Wiwiek juga membudidayakan bunga rosela yang terkenal untuk membantu menurunkan berat badan. Dia memanfaatkan lahan milik keluarga seluas 3 hektar yang sebagian besar ditanami pohon jati tanaman rosela.
Menurut Wiwiek, tanaman rosela ini memiliki masa panen yang panjang, yaitu sekitar 8 bulan hingga 1 tahun atau sepanjang tahun. "Karena masa panennya yang panjang, makanya bunga rosela ini melimpah sehingga saya bisa menjual sekaligus menyuplainya kepada rekan-rekan yang juga berbisnis bunga rosela ini," tutur Wiwiek.
Dalam satu hari, lahan rosela yang dikelola oleh saudaranya tersebut mampu menghasilkan sekitar 20 kg bunga rosela dalam kondisi basah, yang kemudian dikeringkan selam 3 hari dengan mengandalkan sinar matahari. Bunga rosela yang telah kering beratnya menyusut hingga 7 kg atau bila dibungkus menjadi sekitar 10 bungkus.
Harga Jual Rosela
Selain menjual dalam bentuk bungkus kecil, Wiwiek juga kerap mendapat pesanan bunga rosela dalam partai besar. Untuk 1 bungkus ukuran 1 ons dia jual seharga Rp 20.000 sedang untuk pesanan 1 kg dia patok dengan harga Rp 100.000. "Jadi dari sana sudah bersih dan kering, disini tinggal kami bungkus dan siap dijual. Kalau khasiat bunga rosela sendiri dapat meningkatkan stamina, mengurangi hipertensi, batuk, mencegah kanker," katanya.
Pemasaran dan Omzet
Untuk pemasaran, Wiwiek biasanya menjual produknya tersebut melalui toko obat tradisional, distributor, pemesanan secara langsung, selain itu juga kini dia telah memiliki 4 toko di Jakarta yang menjual produknya tersebut.
Omzet yang diterima Wiwiek pun terbilang cukup besar yaitu berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan.
Produknya ini pun telah didistibusikan ke luar Jakarta seperti yang paling banyak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan masing-masing pengiriman sekitar 18.000 botol jahe merah dalam sekali order. "Mereka biasanya sebulan 3 kali order, selain itu juga ke Palembang dan Padang, tetapi untuk saat ini belum sebanyak Bali dan NTB," jelasnya.
Wiwiek menjelaskan bahwa, saat momen sepi penjualannya terjadi pada sekitar bulan Januari hingga Maret karena pada saat-saat tersebut biasanya musim hujan. Sehingga sedikit menghambat produksi ditambah lagi pada awal-awal tahun biasanya pemerintah maupun pihak terkait masih jarang mengadakan pameran karena dengan adanya pameran, diakui Wiwiek sangat membantu pemasaran juga sangat berpengaruh terhadap kenaikkan omset.
Kompetitor Ketat
Selama berbisnis produk herbal semacam ini, Wiwiek mengaku tidak pernah menghadapi kendala baik dari segi permodalan maupun bahan baku. Yang jadi kendalanya mungkin hanya karena mulai bermunculan kompetitor yang juga membuat produk herbal seperti yang dia produksi.
Namun hal tersebut dia rasakan bukan sebagai masalah. Baginya, strategi promosi yaitu dari mulut ke mulut, melalui pameran serta tetap menjaga kualitas dari produknya sudah cukup membuat bisnisnya ini berjalan dengan baik.
"Saya punya prinsip, produk saya harus bagus bahkan tiap hari harus lebih bagus, sehingga otomatis konsumen dapat memilih produk mana yang paling baik," katanya.
Kini Wiwiek telah bisa mempekerjakan 18 karyawan. Ke depannya, dia berharap pemerintah atau pihak terkait lebih banyak merangkul para pelaku UKM seperti lebih sering mengadakan pameran.
"Tentunya juga saya berharap produk saya ini semakin dikenal masyarakat dan bisa bermanfaat untuk orang lain," tandasnya. (bn)

Limbah Styrofoam Bisa Jadi Kasur Hangat

Ilustrasi : Reuters Ilustrasi : Reuters
JAKARTA - Siapa sangka jika bahan styrofoam yang hanya menjadi limbah mampu diubah menjadi kasur hangat ramah lingkungan? Inovasi tersebut lahir dari tangan tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni Lutfhan Hadhi Priambodo, Sofika Azizia, dan Wahid Nurwahyudin.

Kasur lantai aromaterapi bermotif batik karya mereka diberi nama STYROBED. Menurut Lutfhan, pemilihan styrofoam sebagai bahan baku karena teksturnya mudah dijadikan butiran lembut sehingga menghasilkan kasur lantai yang hangat dan nyaman.

Selain menjadi solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah styrofoam, STYROBED ternyata juga digunakan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pemulung sampah di Desa Galuga, Kabupaten Bogor. Usaha ini dikembangkan melalui sistem bisnis sosial terpadu (integrated social business).

Lutfhan menyebut, Desa Kaluga merupakan salah satu kawasan pengepul sampah yang cukup tinggi di Bogor. Selain itu, di desa tersebut terdapat pabrik garmen yang limbah tekstilnya belum termanfaatkan dengan baik.

"Mayoritas warga Desa Galuga berprofesi sebagai pemulung sampah yang tidak memiliki keterampilan khusus dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan yang ada. Oleh karena itu, bisnis ini hadir sebagai solusi melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar dalam pelaksanaannya," ungkap Lutfhan, seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (23/8/2013).

Dia menjelaskan, kerjasama akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan styrofoam, pembentukan pola kain, dan pembuatan STYROBED. Mereka pun telah memberikan pelatihan, pembinaan dan pendampingan selama pelaksanaan secara berkala.

Pada tahap satu, akan diberi pelatihan kepada kelompok bapak-bapak mengenai proses pengolahan styrofoam yang terabaikan menjadi butir stryrofoam siap pakai. Sementara untuk kelompok ibu-ibu yang tidak bekerja di Desa Galuga juga akan diberi pelatihan proses pembentukan pola kain dan proses penjahitan STYROBED.

"Namun untuk pembuatan aromaterapinya tidak melibatkan warga Galuga melainkan melakukan kerjasama kemitraan dengan produsen aromaterapi di Kota Bogor. Bahan dasar aromaterapi adalah Habbatussauda yang telah teruji khasiatnya untuk kesehatan tubuh, yang kemudian dicampur dengan minyak essensial," paparnya.

Kemudian, lanjutnya, pelatihan warga desa akan menjadi tahapan kedua dan ketiga dari kerjasama integrated social business yang ada. Pelatihan dan pembinaan awal akan menjadi modal awal dalam berjalannya bisnis ini, karena nantinya mereka yang secara langsung menjadi  karyawan produksi dari bisnis ini.

"Styrofoam yang dikumpulkan tidak lagi dijual kepada pengepul, melainkan mereka olah dan proses menjadi STYROBED ini. Selanjutnya STYROBED akan melalui proses pengemasan dan pelabelan oleh tim kami sehingga siap untuk dijual di pasaran," urai Lutfhan. (mrg)

sumber okezone 

Organisasi harus efisien


Organisasi harus efisien 
Tugas berat kini disandang oleh Budi Setiawan. Sebagai Presiden Direktur PT Pos Indonesia yang baru, dia harus bisa menjadikan perusahaan milik negara (BUMN) ini sebagai perusahaan pos terintegrasi dengan laba tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Bagaimana strategi untuk mencapai target itu? Berikut penuturan Budi Setiawan kepada wartawan KONTAN, Hendra Gunawan, di Jakarta, Kamis (15/8).
Tugas saya memimpin PT Pos Indonesia bisa dibilang cukup berat. Saya harus membawa PT Pos menjadi lebih baik dari kemarin, dan juga lusa harus lebih baik dari pada hari ini. Visi saya yaitu menjadikan PT Pos menjadi perusahaan pelayanan pos yang tepercaya. Sedangkan targetnya adalah membawa perusahaan ini menjadi perusahaan pos nomor satu di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini dari sisi pendapatan, PT Pos masih berada di peringkat tiga di bawah Malaysia dan Singapura. Padahal kalau dilihat dari sisi bisnis, potensi Indonesia lebih besar.
Laba Pos Malaysia tahun lalu sekitar Rp 600 miliar dan Pos Singapura sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan Pos Indonesia tahun ini baru Rp 325 miliar. Artinya, untuk mengejar mereka, kami harus bisa tumbuh sekitar 40% per tahun hingga 2016.
Jadi, kami harus menggenjot bisnis dari sekarang. Saat ini ada empat bisnis yang kami jalankan yaitu mail, logistik, retail, dan financial service atau layanan jasa keuangan.
Untuk financial service saat ini kami memiliki layanan Pos Pay, remitansi, dan giro. Perkembangan Pos Pay cukup besar seiring kerja sama yang dilakukan dengan sejumlah perusahaan, seperti pembayaran air bersih, listrik, leasing, dan pajak. Terakhir, kami melakukan kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri untuk gadai emas.
Selain itu, kami kerja sama dengan BTN untuk Tabungan Cermat. Saat ini Tabungan Cermat sudah sekitar Rp 2 triliun. Dari situ kami dapat fee 3%.
Selain menjalankan bisnis yang sudah ada, kami terus mengembangkan bisnis-bisnis baru di layanan jasa keuangan. Yang saat ini sedang dalam proses yaitu Post Card. Kartu ini bisa digunakan untuk semua jenis layanan di PT Pos. Misalnya, menerima transfer uang, maka uangnya akan masuk ke dalam kartu tersebut.
Keamanan kartu itu sama dengan kartu bank yang menggunakan chip. Nah, konsumen tinggal mencairkan uangnya itu di kantor Pos terdekat.
Kartu itu juga bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik, telepon, cicilan leasing, dan sebagainya, selama ada saldo di dalamnya. Rencananya, kartu ini akan kami luncurkan pada Januari 2014.
Namun, itu baru single purpose. Ke depan, Post Card akan kami jadikan multipurpose. Jadi, kartu itu tidak hanya bisa digunakan di gerai Pos, tetapi bisa digunakan di ATM perbankan.
Kami sudah berbicara dengan Bank Indonesia. Ada tim kami yang kini menangani proyek tersebut. Di dalam tim tersebut kami merekrut orang-orang yang capable di bidangnya, yaitu dari perbankan. Ini sejatinya juga untuk mendukung program cashless society yang digalakkan pemerintah.
Jika ini jadi dijalankan maka potensinya sangat besar sekali. Saat ini saja ada sekitar 14 juta transaksi setiap hari di PT Pos. Seperti transaksi pembayaran listrik yang sekitar 5,5 juta orang dan 1 juta lebih untuk transaksi pengambilan uang pensiun. Belum lagi pembayaran cicilan motor, menabung dan lain-lain.
Dari situ kami sudah memiliki basis pelanggan yang besar. Jadi ini juga bagian dari strategi kami melakukan up selling dan cross selling yang bisa dimaksimalkan.
Ke depan, kartu sakti ini diharapkan bisa digunakan untuk transaksi e-commerce. Biaya transaksi tidak akan lebih mahal karena mereka belanja online di merchant yang kerja sama dengan kami. Merchant juga diuntungkan karena mereka bisa menempatkan barangnya di gudang kami. Begitu ada pesanan, tinggal kami kirimkan.
Layanan jasa keuangan lain yang coba kami masuki adalah asuransi mikro. Kami sedang mencari mitra untuk masuk ke situ. Dengan jaringan yang kami miliki, ini merupakan peluang besar. Sudah ada beberapa perusahaan asuransi yang mau kerja sama, baik asuransi lokal maupun asing.
Kami tidak mau hanya menjadi agen penjual saja, tetapi bikin perusahaan joint venture dengan mereka.
Bisnis logistik juga akan kami kembangkan. Dengan ekonomi yang terus bertumbuh, arus pengiriman barang terus meningkat. Berdasarkan data Frost & Sullivan, bisnis logistik tumbuh sekitar 16,4%.
Kami meningkatkan kerja sama dengan maskapai penerbangan Merpati agar dapat menjamin ketersediaan angkutan udara. Sebelumnya kami juga melakukan kerja sama, tapi baru sebatas penyediaan slot. Nah, sekarang ditingkatkan lagi kerja samanya, yaitu Merpati akan menyediakan pesawat khusus untuk mengangkut logistik kami, terutama untuk wilayah timur Indonesia.
Di bisnis mail, pengembangan kami fokuskan pada parsel dan express courier. Demi mendukung pengembangan tersebut, perlu dibangun infrastruktur processing dan delivery yang modern dengan standar best practise di dalam dan luar negeri sehingga mampu menangani kiriman secara baik.
Untuk mempercepat pembenahan bisnis mail dan parsel ini, kami merekrut SDM eksternal yang berkualitas dan memiliki track record penanganan yang baik dari swasta.
Ekspansi ke luar negeri
Kami juga akan memperluas jaringan kantor yang dimiliki. Misalnya, menambah sekitar 250 kantor sehingga di akhir tahun nanti jumlahnya menjadi lebih dari 4.000 kantor. Targetnya, Pos memiliki 7.000 kantor pada tahun 2016.
Selain menambah jaringan kantor di dalam negeri, kami ingin ekspansi ke pasar luar negeri, terutama yang menjadi kantong-kantong TKI seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan. Mungkin yang paling cepat adalah Hong Kong karena salah satu perusahaan pengiriman uang di sana sudah menawarkan diri untuk diakuisisi.
Tidak sulit masuk ke sana karena peraturannya tidak terlalu ketat. Rencananya, ekspansi ke luar negeri baru akan kami lakukan tahun 2015.
Selain itu, kami meningkatkan efisiensi biaya. Misalnya, dari sisi belanja perusahaan seperti pembelian komputer. Kami akan memperbarui sebanyak 8.000 unit komputer tahun ini. Jika sebelumnya kami membeli melalui retail, sekarang akan beli langsung dari produsennya. Dengan membeli langsung dari produsen, tentu harganya lebih murah.
Kami menginginkan organisasi ini menjadi sangat efisien pada tahun 2016. Caranya, kami berencana membentuk holding dan mendirikan anak-anak usaha di bidang masing-masing.
Salah satunya, properti. Anak perusahaan ini nanti yang akan mengurusi seluruh properti yang dimiliki PT Pos. Bukan cuma memelihara tapi juga memaksimalkan aset properti yang dimiliki.
PT Pos saat ini punya 3.000 lokasi di seluruh Indonesia. Kalau dipakai sendiri maka cost-nya mahal. Kami akan menghitung kembali berapa meter persegi yang bisa kami hasilkan dari aset tanah yang dimiliki.
Makanya, aset itu akan di manfaatkan untuk hotel atau ruko. Kalau ruko mungkin bisa kami bangun sendiri, tapi kalau hotel tentu perlu kerja sama dengan pihak ketiga. Kami sudah mendapat persetujuan secara lisan dari komisaris untuk rencana tersebut.
Selain ekspansi bisnis, kami juga akan meningkatkan layanan agar tak kalah dengan para pesaing.
Harapan kami PT Pos bisa menjadi rujukan pengguna jasa pengiriman

Bisnis Karpet Kulit Milik Shinta Hasilkan Rp 200 Juta Sebulan

Kulit kambing banyak memiliki kegunaan diantaranya bisa dipakai sebagai karpet dan berbagai produk lainnya. Melalui tangan kreatif dan kejelian membaca peluang, kulit bisa menjadi produk yang bernilai tambah tinggi.
Shintamie Suryaputri, perempuan 28 tahun asal Jogjakarta ini, mampu menyulap kulit kambing menjadi sesuatu yang unik, menarik dan memiliki nilai jual tinggi.
Ia mengatakan, untuk satu buah karpet kulit kambing bermotif dibanderol dengan harga Rp 600.000. Sementara untuk yang polos (natural), harga jualnya lebih murah hanya Rp 300.000 per produknya.
"Karpet ini dari kulit kambing asli, hand painted. Kambingnya pakai kambing lokal," kata Shinta saat disambangi detikFinance, di Pameran Inacraft 2013, JCC, Kamis (25/4/2013).
Shinta juga mampu menyulap kulit sapi, kambing, dan ular menjadi tas-tas cantik. Bahkan, harga tas-tas itu bisa mencapai Rp 2 juta per buahnya. Sementara untuk dompet, bisa lebih murah, hanya Rp 75.000 sampai Rp 500.000 per satu dompet.
"Kalau tas sama dompet dari kulit sapi, kambing, sama ular. Ularnya bisa ular air, cobra, atau piton. Kalau tas harganya mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 2 juta. Dompet bisa lebih murah," kata dia.
Dari bisnisnya ini, Shinta mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan. Bahkan, jika barang-barang tersebut diekspor, omzetnya bisa lebih tinggi hingga sampai Rp 200 juta per bulan. Dia menyebutkan, bisnis yang sudah dirintis sejak 2006 ini, sudah mampu menembus negara Australia dan Eropa.
"Saya mulai dengan konsep baru dengan design sendiri itu dari 2006 pakai nama tokonya 'As Java Leather'. Kita sudah ekspor ke Australia dan Eropa. Omzet ya sekitar Rp 70 juta sampai Rp 100 juta. Tapi kalau ekspor bisa sampai Rp 200 juta per bulan" kata Shinta. (bn)
Untuk info lebih lanjut:
Jl. Nyi Pembayun 17A
Kotagede Yogyakarta 55172
Indonesia
Email: as.java@yahoo.com
Web: www.asjavaleather.com

Game Seru Ajari Cara Memilah Sampah

Permainan Throw Me to the Right Place. (Foto: dok. Tim TMTTRP) Permainan Throw Me to the Right Place. (Foto: dok. Tim TMTTRP)
YOGYAKARTA - Saat ini, sampah telah menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Produksi sampah tiap tahunnya semakin bertambah. Seperti kita ketahui, salah satu solusi masalah sampah adalah dengan program 3R (reduce, reuse, recycle). Namun proses recycle sendiri akan sulit dilakukan bila semua jenis sampah tercampur aduk. Idealnya pemerintah berkewajiban mendorong kedisiplinan warga untuk memilah jenis sampah dan menyediakan tempat sampah tersendiri agar mereka dapat membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Sayangnya hal tersebut masih belum dapat terealisasi di sebagian besar kawasan Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat serta masih terbatasnya tempat pembuangan yang tidak memadai menjadi permasalahan utama.

Tema inilah yang kemudian diangkat oleh salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beranggotakan Syauqy Nurul Aziz, Bimo Wahyu Prakoso, Moh. Erfan Hanindyo, Rizaldi Satrya Herlambang dan Nurhapsari Widhianingtyas. Lima sekawan ini mengembangkan game edukatif bertajuk “Throw Me To The Right Place” yang mengajarkan kita memilah sampah dengan cara asyik.

“Kami prihatin melihat keadaan masyarakat seperti saat ini. Kami berharap dengan aplikasi yang kami kembangkan ini, masyarakat dapat disadarkan sejak dini mengenai masalah ini,” ucap ketua tim, Syauqy.

Syauqy menjelaskan, aplikasi permainan ini mengajak anak-anak untuk belajar memilah berbagai jenis sampah. Sampah yang telah dipilah lalu dimasukkan ke tempat sampah yang dicat dengan warna berbeda untuk memudahkan kita membuang sampah sesuai jenisnya.

“Dengan game ini, kami harap anak mampu memahami konsep memilih dan membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan kenyataan yang ada,” kata Bimo, desainer aplikasi permainan ini.

Rangkaian acara PKM ini meliputi tiga kegiatan, yaitu pembekalan dasar, pengenalan jenis sampah dengan menggunakan aplikasi itu sendiri, dan praktik pemilahan sampah pada hari terakhir.

Pada hari pertama, yaitu pembekalan, tim mengajak anak-anak untuk mengenal beragam jenis sampah yang ada. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka memiliki dasar ilmu untuk membedakan berbagai jenis sampah yang ada. Di hari kedua, tim mencoba untuk menarik perhatian anak-anak dengan pengenalan lebih dalam mengenai masalah pemilahan sampah melalui media aplikasi permainan. Pada hari terakhir dari program, tim mengajak anak-anak untuk membersihkan lingkungan sekitar dan mengumpulkan sampah tersebut berdasarkan kategorinya.

Berita kiriman:
Syauqy Nurul Aziz
Teknik Elektro
Universitas Gadjah Mada (UGM)

Ronny Gani, Animator Indonesia di Balik Layar Film "Pacific Rim"

VIA VOA INDONESIA
Ronny Gani, animator muda Indonesia yang ikut terlibat dalam penggarapan animasi film science fiction "Pacific Rim".
KOMPAS.com - Di balik kesuksesan film animasi "Pacific Rim" yang masih diputar di bioskop-bioskop di Tanah Air saat ini, ternyata ada sentuhan seorang animator Indonesia. Dialah Ronny Gani, seorang animator muda yang bekerja di Industrial Light & Magic, di Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group, yang menggarap film tersebut.

"Kalau di Pacific Rim saya mengerjakan animasinya. Jadi saya menggerak-gerakkan karakter-karakter yang ada di film itu," ujar Ronny dalam wawancara yang dilansir situs VOA. Ia mengatakan, sebagai animator, ia punya peran memainkan visual effects sehingga gerakan karakter dalan animasi menjadi lebih hidup dan masuk akal.
Ini bukanlah debut pertamanya menggarap animasi-animasi di film Hollywood. Ronny sebelumnya juga terlibat dalam penggarapan film the Avengers yang dirilis tahun 2012.
"Kebetulan sekali waktu saya pertama kali mulai bekerja di Industrial Light & Magic, proyek yang sedang dikerjakan adalah The Avengers. Jadi otomatis saya ikut terlibat dalam proyek itu. Secara garis besar grup Industrial Light & Magic itu mengerjakan bagian akhir film di bagian aliennya sudah mulai menginvasi," kata Ronny.
WARNER BROS
Poster film Pacific Rim.
Pekerjaan sebagai animator sebenarnya bukan cita-citanya saat kecil. Bahkan sampai usai kuliah ia mungkin belum membayangkan profesinya sekarang karena Ronny adalah lulusan S1 Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia.
"Selama kuliah saya merasa kurang sreg dengan bidang yang saya pelajari dan akhirnya coba-coba cari saya punya passion apa selain bidang arsitektur ini," kata Ronny.
Kecintaan Ronny terhadap seni ternyata cukup kuat untuk membuatnya mempelajari bidang tersebut lebih dalam lagi secara otodidak.

"Saya pelajari 3D software yang saat itu saya pakai untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Akhirnya saya tahu kalau penggunaan 3D software itu ternyata bisa diaplikasikan ke industri film, dalam hal ini animasi dan visual effects," ujarnya.
Tanpa memiliki pendidikan formal dan pengalaman, Ronny kemudian membuat portfolio dan mencari pekerjaan di bidang yang diinginkannya, yaitu animasi.

"Saya mendapat pekerjaan pertama saya di Batam. Saat itu saya tinggal di Jakarta dan saya harus relokasi ke Batam, dan kerja di sana satu tahun," ujarnya.

Di Batam pekerjaan pertamanya sebagai animator adalah mengerjakan proyek film "Sing to the Dawn", sebuah proyek kolaborasi antara studio animasi di Batam dengan perusahaan Singapura. Filmnya sendiri rilis di Singapura dan di Indonesia dengan judul Merah Mimpi.
Setelah mendapat pengalaman kerja di Batam, akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan di Singapura sebagai batu loncatan. Proses pencarian kerjanya pun juga sangat mudah dan semuanya dilakukan melalui online di Internet, sampai akhirnya diterima dan diberi izin kerja.

Awalnya ia bekerja di perusahaan lokal Singapura, Sparky Animation. Sparky Animation adalah sebuah perusahaan animasi yang mengerjakan proyek-proyek skala kecil, seperti serial TV dan film DVD.

Setelah enam bulan bekerja di sana, Ronny kemudian mendapatkan pekerjaan di Lucas Film Animation di Singapura selama kurang lebih empat tahun. Di Lucas Film, ia terlibat dalam pembuatan serial TV Star Wars: The Clone Wars untuk musim tayang ke-2, 3, dan 4.
Setelah berkarir di bidang animasi selama beberapa tahun, Ronny mengaku pekerjaannya sebagai animator ini bukanlah pekerjaan impian, namun bisa dikatakan sebagai suatu proses dalam karirnya.

"Saya aja kuliahnya arsitektur. Yah, lebih seperti proses saja kali ya, sampai saya akhirnya ada disini. Dan saya mensyukuri. Harus mensyukuri saya bisa ada di sini. Tapi ini bukan sesuatu yang memang dari kecil saya impikan, seperti cita-cita saya mau jadi pilot atau apa lalu saya menyebut animator, tidak. Tapi memang dari kecil saya suka film animasi dan hal-hal yang sifatnya seni," jelas Ronny.

Pewarna Makanan Alami Khas Mahasiswa UNS

Ilustrasi. (Foto: Reuters) Ilustrasi. (Foto: Reuters)
SOLO - Maraknya penggunaan pewarna tekstil untuk mewarnai makanan belakangan ini memang cukup memprihatinkan. Karena berbahaya terutama bagi kesehatan.

Keprihatinan itu ternyata memancing Stefanny Florencia Dewana, mahasiswi Program D-3 Farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk berkarya mencari alternatif pewarna makanan yang tidak membahayakan kesehatan.

"Setelah membaca berbagai referensi yang ada, maka saya mencoba mengekstraksi kulit terong ungu atau istilah kerennya Solanum Melongena menjadi pewarna alami. Dan yang terpenting tidak berbahaya bagi kesehatan," jelas Stefanny, saat bertemu Okezone, di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin (26/8/2013).

Untuk melakukan percobaan itu, Stefanny membeli lima kilogram (kg) terong ungu yang diambil bagian kulitnya. Salah satu kelebihan terong ungu adalah memiliki antioksidan yang tinggi. Kulit terong tersebut, menurut mahasiswa D-3 Farmasi UNS tersebut, direndam selama 24 jam.

Setelah direndam kemudian diberi pelarut air dan etanol 70 persen. Usai dilarutkan kemudian dilakukan proses dikentalkan atau dikentalkan dan ditambah zat khusus, baru dikeringkan dan dijadikan bubuk sebagai pewarna ungu.

"Setelah berupa bubuk, siap digunakan untuk mewarnai makanan. Tetapi diencerkan terlebih dahulu dengan air," jelasnya.

Selain murah harganya, Stefanny mengatakan bahwa bubuk pewarna makanan dari terong ungu jauh lebih awet dan lebih cantik warnanya dibanding pewarna sintetis. Jika nantinya diproduksi massa, harganya tentu bisa sangat murah.

"Karena murah dan terjangkau, ke depan diharapkan mereka yang biasa memakai pewarna sintetis bisa beralih menggunakan pewarna alami yang berasal dari tepung terung," ujar Stefanny yang juga menjadi finalis Lomba Mahasiswa Berprestasi Nasional 2013. (ade)

Google Siapkan Taksi Tanpa Pengemudi

TechSpot.com
Salah satu mobil otomatis Google
Google dikenal getol mengembangkan proyek-proyek "nyeleneh". Salah satunya yang terbaru, raksasa internet ini dikabarkan sedang sibuk mengembangkan sebuah mobil otomatis yang bisa menyetir sendiri.

Dikutip dari Wall Street Journal, Google disinyalir bakal menerapkan teknologi ini pada layanan bernama "robo-taxi" alias taksi otomatis.

Pada awalnya taksi-taksi ini bakal dipandu oleh pengemudi sungguhan agar para penumpang tidak khawatir. Namun, ketika teknologinya sudah matang nanti, para penumpang bisa diantar ke tujuan secara otomatis tanpa butuh bantuan manusia.

Google disinyalir bakal bereksperimen lebih dahulu di satu kota di Amerika Serikat untuk proyek taksi otomatis ini, seperti jaringan internet berkecepatan tinggi Google Fiber yang pertama kali diterapkan di kota Kansas.

Belum diketahui kota mana yang dimaksud, tetapi baru-baru ini Google menanam investasi di Uber, perusahaan start-up asal San Francisco yang bergerak di bidang transportasi.

Juli lalu, Uber telah menyatakan bakal membeli 2.500 unit mobil dari Google.

Raksasa internet itu pun kabarnya telah terlibat pembicaraan dengan produsen komponen mobil Continental AG dan Magna International untuk memperlancar proses implementasi teknologinya di kendaraan.

Perkara ini sebenarnya bukan barang baru bagi Google. Sebelumnya, perusahaan mesin pencari tersebut sudah pernah mengembangkan kendaraan otomatis dengan basis Toyota Prius.

Masalahnya, selain harga per unit mahal, moda transportasi otomatis Google itu hingga kini masih tersansung persoalan regulasi lalu lintas dan politik yang kebanyakan belum siap menerima mobil yang bisa menyetir sendiri.

Selasa, 10 September 2013

B.R. Prabowo dan Bisnis Bakso Deg-degan


Pendiri dan pemilik Bakso Sehat Bakso Atom (BSBA) B.R. Prabowo. Berawal dari bakso gerobak pada 2003, BSBA hingga kini memunyai sekitar lebih dari 27 gerai di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) plus Bandung. Menginjak tahapan usia 10 tahun, BSBA menyerap pekerja sekitar 300 orang. | Josephus Primus
 
KOMPAS.com - Meski sudah sepuluhan tahun menggeluti bisnis makanan bakso lewat bendera Bakso Sehat Bakso Atom (BSBA), pendiri dan pemilik BSBA B.R. Prabowo mengaku masih menjalankan bisnis dengan sembari deg-degan alias membuat jantung berdebar-debar. Apalagi kalau menyangkut anak-anak yang diajak mencicipi cita rasa bakso kreasinya. "Anak-anak kan enggak pernah bohong soal rasa. Kalau rasanya enggak enak mereka langsung bicara. Spontan saja," katanya tergelak.

Prabowo dalam kesempatan peluncuran Laboratorium Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Strada Budi Luhur bekerja sama dengan BSBA di kompleks sekolah tersebut pada Senin (26/8/2013) mengatakan kalau saat ini adalah waktu bagi para siswa SMK untuk mengalami mengelola bisnis. "Ini untuk memadukan antara teori yang diperoleh di sekolah dengan kenyataan bisnis,"katanya.


Lebih lanjut, Prabowo mengatakan kata "laboratorium" pada proyek percontohan yang pertama di lingkungan Perkumpulan Strada menunjukkan bahwa banyak hal mesti dibedah. Menurutnya, bisnis itu hal yang mudah. Syaratnya, membedah bisnis harus dengan cara-cara yang benar.

Sementara itu, terkait dengan pembelajaran di laboratorium tersebut, Kepala SMK Strada Budi Luhur Kota Bekasi Caelesta Maria Fajarsasi mengatakan seluruh siswa akan mengenyam kesempatan berpraktik di laboratorium tersebut.

Dilarang merokok

Laboratorium kewirausahaan terletak di halaman depan kompleks Strada Budi Luhur Kota Bekasi. Dengan sapuan khas warna kuning oranye, laboratorium itu berbentuk gerai makan. Ada ruang berpendingin udara di situ. Ada juga ruang terbuka bagi konsumen yang hendak menyantap menu utama yakni bakso. Sebuah peti kemas bekas sudah disulap menjadi pusat layanan tempat konsumen mengambil makanan, minuman, sekaligus membayar harganya.

Josephus Primus Gerai Bakso Sehat Bakso Atom (BSBA) di kompleks SMK Strada Budi Luhur Kota Bekasi. Menurut pendiri dan pemilik BSBA B.R. Prabowo, pihaknya memelopori gerai laboratorium kewirausahaan bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu bentuk nyata menumbuhkan semangat kewirausahaan mulai dari tingkat sekolah menengah.


Lantaran memanfaatkan kompleks sekolah, lanjut Fajarsasi, pihaknya menetapkan aturan tegas dilarang merokok. "Kami mengajarkan kepada anak-anak didik untuk menegur secara baik-baik kalau ada konsumen yang merokok di lokasi gerai,"kata perempuan penyuka warna merah tersebut.

Sementara itu, menurut penuturan Prabowo kembali, selain bekerja sama dengan Perkumpulan Strada, BSBA dalam konteks bisnis juga menggandeng pihak perbankan seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BCA. Tak hanya itu, pihak Sosro juga menjadi mitra untuk pasokan berbagai jenis minuman.
Josephus Primus Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Strada Budi Luhur Kota Bekasi melayani konsumen di Laboratorium Kewirausahaan Bakso Sehat Bakso Atom (BSBA) di kompleks sekolah, Jalan Ir. H. Juanda 164, Bekasi pada Senin (26/8/2013).Gerai ini menjadi pelopor bagi empat gerai berikutnya di seluruh SMK kejuruan ekonomi Perkumpulan Strada.



Editor : Josephus Primus

Puzzle dari Limbah Kayu

Tak semua mainan anak bersifat mendidik. Orang tua memang harus selektif memilih mainan yang tepat bagi si buah hati. Berbekal hal ini, Jumadi menciptakan puzzle sebagai mainan perangsang otak si kecil. Tak disangka, mainan dari limbah kayu ini laris sampai luar negeri.
Bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan anak, termasuk mainan anak, jelas merupakan bisnis menjanjikan. Selama manusia masih berkembang biak di muka bumi ini, maka bisnis yang menyasar anak-anak sebagai konsumen tak akan pernah kehilangan pembeli. Sudah begitu, setiap anak pasti membutuhkan mainan.
Biasanya para orang tua tak keberatan keluar duit untuk membelikan mainan untuk sang buah hati. Bahkan, ayah bunda rela keluar duit banyak jika mainan tersebut bisa merangsang kecerdasan si kecil. Masalahnya, bukan perkara mudah mencari mainan anak yang mendidik. Beberapa jenis mainan malah membuat anak semakin konsumtif.
Bagi Jumadi, seorang pengusaha asal Bantul, Yogyakarta, kondisi tersebut adalah sebuah peluang bisnis. Dia pun membuat mainan puzzle sebagai salah satu mainan alternatif bagi anak. Tak disangka, puzzle berbahan kayu jati buatannya laris manis. Jumadi pun bisa meraup omzet ratusan juta rupiah saban bulannya.
Awalnya, Jumadi merupakan pengusaha mainan anak-anak dan barang rumah tangga dari tempurung kelapa. Waktu itu masih tahun 1991 dan umur Jumadi baru menginjak 36 tahun. Sayang, bisnis kerajinan tempurung kelapa Jumadi kurang berkembang.
Ia pun mencari peluang bisnis lain. Tapi lagi-lagi dia tertambat pada bisnis mainan anak. Muasalnya, tahun 1994 ia bertemu dengan Puji Santoso, yang ternyata gemar menciptakan puzzle kayu berbentuk bola. Darah bisnis Jumadi langsung berdenyut kencang melihat ide bisnis tersebut. Ia pun mengajak rekannya bergabung dalam perusahannya yang dinamakan Jatisae Handicraft.
Seiring berjalannya waktu, Jumadi ikut menciptakan kreasi berbagai puzzle. Modalnya adalah ketekunan dan pantang menyerah untuk terus mencoba menciptakan model puzzle baru, ujarnya seerti dikutip Kontan.
Puzzle buatan Jumadi memang unik. Ada yang berbentuk bola, kubus, silinder, dan sebagainya. Semuanya terbuat dari bahan baku kayu limbah pabrik mebel di Semarang. Setiap bulan saya butuh lima truk limbah kayu. Harga per truknya Rp 5 juta, ujarnya.
Di bengkel kerjanya, Jumadi dibantu 30 karyawan mengolah limbah kayu menjadi puzzle. Ada sebelas tahapan membuatnya, ujar Jumadi. Ada tahap pemotongan, pencetakan, pengamplasan, sampai tahap memperhalus serat kayu.
Saat ini Jumadi bisa membuat 156 jenis puzzle dengan kapasitas produksi 33.000 unit per bulan. Seluruh produksinya itu habis terjual. Harga puzzle-nya beragam mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 150.000 per unit, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya. Omzet saya per bulan sekitar Rp 100 juta, katanya. Dari omzet segitu, Jumadi mengaku menikmati margin sekitar 30 persen-35 persen.
Usaha puzzle milik Jumadi perlahan tapi pasti terus berkembang. Salah satu kiatnya, ia rajin mengikuti pameran dan festival di Jakarta maupun di kampung halamannya, Yogyakarta. Dengan cara ini, ia kerap mendapatkan pembeli dari luar kota dan luar negeri. Antara lain dari Bali, Surabaya, serta Singapura, Prancis, dan Malaysia. Kebanyakan, pembeli dari Bali-lah yang menyalurkan puzzle saya ke negara-negara tersebut, ujarnya.
Sejak 2001, Jumadi juga berinovasi dengan membuat alat musik, seperti jimbe, gendang, dan alat musik suku aborigin, didgeridoo. Bahan bakunya dari kayu mahoni di Blitar, ujarnya. Dalam sebulan, alat musik bikinannya menyumbang omzet Rp 75 juta. Purwacaraka juga kerap membeli alat musik dari saya, pungkasnya ceria.

Pertahankan daya saing (CEO TALK ) Made Dana Tangkas

   Pertahankan daya saing
Di tengah inflasi tinggi dan nilai tukar rupiah yang merosot, banyak kalangan masih optimistis dengan pasar otomotif nasional. Gaikindo belum merevisi target 1,1 juta unit. Lagi pula Indonesia jadi basis produksi bagi beberapa jenis mobil, seperti dilakukan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Berikut strategi TMMIN seperti dituturkan Made Dana Tangkas, kepada Hendrika Y. dan Carel Agus dari KONTAN di Jakarta, Rabu (21/8)

Saat ini Toyota Motor Manufacturing Indonesia memproduksi beberapa kendaraan, yakni Toyota Innova (produksi tahun ini 82.900 unit), Fortuner (67.500 unit), Etios Valco (13.500 unit), dan Nav1 (3.500 unit). Jadi total target produksi kami pada tahun 2013 adalah sekitar 167.000 unit.
Dari jumlah produksi tersebut, sebanyak 40% kami ekspor, dan sisanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik.  Jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang ada peningkatan produksi, karena tahun 2012 kami memproduksi 155.000 unit mobil. Demikian pula dengan alokasi ekspor yang mengalami kenaikan sedikit, karena tahun lalu angkanya tidak sampai 40% .
Mobil yang paling banyak diekspor yakni Fortuner dan Innova ke Timur Tengah.  TMMIN adalah basis produksi untuk Innova dan Fortuner, yang dibuat di Pabrik I Karawang. Adapun total kapasitas produksi pabrik TMMIN sekarang adalah 250.000 unit per tahun, tanpa over time.
Kami selalu memonitor kondisi makroekonomi yang ada, sehingga jika diperlukan kami bisa melakukan penyesuaian. Hanya, sampai kini kami masih tetap pada target seperti di atas. Karena rencana produksi ini tidak hanya menyangkut pasar domestik, namun juga ekspor. Untuk pasar dalam negeri, TMMIN bekerja sama dengan Toyota Astra Motor untuk memberikan pilihan bagi konsumen, demi mempertahankan daya saing kami di pasar otomotif nasional.
Demikian pula dalam merencanakan ekspansi. Salah satu rencana ekspansi kami adalah pembangunan pabrik mesin dalam waktu dekat, dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada semester pertama 2016.
Kami telah membeli lahan seluas 150 hektare di Karawang, dekat dengan pabrik TMMIN, untuk mendirikan pabrik mesin. Investasi untuk pabrik mesin ini adalah sekitar Rp 2,3 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 216.000 unit setahun.
Nah, dalam menjalankan bisnis ini, terutama di sektor manufaktur, kami masih menghadapi beberapa kendala. Misalnya infrastruktur. Pelabuhan dengan satu window ternyata masih belum memadai untuk ekspor impor, sama seperti jalanan menuju ke pelabuhan yang masih memprihatinkan.
Pasokan gas dan listrik di Jawa Barat ini juga belum maksimal, bagi sektor manufaktur. Memang, sudah ada perbaikan dibanding sebelumnya, tapi perlu ditingkatkan. Untuk sementara ini, karena pengaturan produksi sudah jauh-jauh direncanakan, kami belum terganggu dengan pasokan gas dan listrik, karena kami memproduksi sesuai kapasitas yang ada.
Untuk mengatasi kendala infrastruktur, dan pasokan energi, kami bekerjasama dengan asosiasi seperti Gaikindo, Kadin, Apindo. Dengan begitu kami bisa melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi.
Selain itu ada isu ketenagakerjaan. Kami perlu memperhatikan isu upah dan insentif yang menarik yang diberikan oleh negara lain, untuk sektor yang sama. Ini menjadi tantangan, yakni bagaimana mempertahankan daya saing. Hal inilah yang perlu kita kembangkan di kemudian hari.
Budaya blusukan
Untuk meretensi pekerja, kami menyelenggarakan forum bipartit dan tripartit. Kami juga menyediakan banyak saluran bagi karyawan untuk berkomunikasi dengan manajemen, misalnya free talk activity dan personal touch. Free talk ini menjadi forum karyawan menyampaikan unek-unek pada atasan langsung, yang lantas disampaikan berjenjang. Dengan begini, permasalahan langsung diketahui.
Kami juga mengembangkan kegiatan Idea Suggestion, sehingga ide karyawan itu dihargai oleh perusahaan. Karyawan bisa memberikan ide bidang lingkungan, pengurangan biaya dan sebagainya. Ide ini akan dikaji dan diterapkan oleh manajemen, sedangkan karyawan akan mendapatkan insentif.
Salah satu yang diterapkan adalah penggunaan sistem navigasi untuk lalu lintas barang. Dengan begitu, kami tidak perlu investasi mesin yang mahal, karena cukup menggunakan gaya gravitasi saja.
Contoh lain adalah cost reduction, seperti pengurangan panjang pegangan gun untuk mengelas, dari lima meter menjadi tiga meter saja. Itu ide dari karyawan. Kami juga menggelar kompetisi di perusahaan untuk Idea Suggestion.
Di TMMIN, kami mempunyai visi, misi, tujuan, yang mengacu pada filosofi Toyota Way. Ada lima nilai utama. Yakni challenge, karena setiap perusahaan harus punya tantangan mau ke mana lima atau sepuluh tahun lagi. Hal ini harus kami rumuskan, lengkap dengan problematika yang terjadi.
Nilai berikutnya adalah kaizen, atau perbaikan yang terus menerus, demi pengembangan perusahaan. Lalu genchi genbutsu yaitu harus go and see ketika terjadi masalah, seperti blusukan.
Waktu ada masalah, kita harus datang ke lokasi atau real place, selanjutnya mencari tahu yakni real fact, dan real thing, melakukan sesuatu. Itu harus dilakukan oleh semua level, dari supervisor sampai presiden direktur. Jadi tidak ada direktur yang duduk di meja menanti laporan.
Keempat adalah respect to people dengan membuat sistem kerja yang aman, ergonomis, nyaman. Terakhir adalah team work dengan antardivisi, antarbagian, termasuk ke dealer dan supplier. Lima nilai ini diterjemahkan ke dalam Hoshin Kanri atau kebijakan perusahaan dan dijabarkan sampai function action plan bagi 7.000 karyawan TMMIN.
Untuk aspek respect perlu perhatian khusus, karena ketidaksiapan sumberdaya kita sehingga problem solving kadang tidak cocok. Maka, harus ada kesadaran dan melatih karyawan, sehingga reaksi dan gerakannya lebih cepat dan proaktif. Ketika sumber daya manusia tidak siap, mungkin kecepatan bisnis dengan kecepatan produksi tidak sinkron.
Hal ini tidak hanya kami terapkan di dalam perusahaan, namun juga bagi supplier karena kami didukung banyak supplier. Untuk komponen tier 1 saja ada sekitar 100 supplier, selanjutnya tier 2 dan tier 3 itu lebih banyak lagi.  Maklum saja, untuk memproduksi satu unit mobil bisa melibatkan lebih dari 2.000 komponen.
Dengan supplier, kami itu seperti partnership jangka panjang. Pertama kali mereka mengawali dari proses gambar yang diwujudkan, lantas ada uji coba sampai mencapai standar kualitas yang kami harapkan. Hal ini tidak hanya pada produknya namun juga pada proses dan manajemennya.
Semua hal ini dilakukan sebelum produksi. Misalnya untuk supplier komponen Etios Valco, proses ini bisa kami lakukan sembilan bulan sebelumnya.
Produk yang bagus bisa didapatkan jika sumber dayanya juga bagus. Jadi ada tiga prinsip di sini, yakni built in quality, kedua membangun kualitas dengan inspeksi dan ketiga audit untuk statik dan dinamik.
Contohnya audit dinamik untuk power window, bisa kami tes ribuan kali sampai berjam-jam. Hal inilah yang kami jalankan kepada para supplier. Kerja sama ini sekarang berjalan dengan baik dan lancar. Jika ada masalah, kami bisa langsung memberi feedback kepada supplier.

Sukses mempopulerkan fesyen dari songket (1)

 Sukses mempopulerkan fesyen dari songket (1)
Kecintaan pada kain tradisional songket membawa Nyanyu Nur Komariah sukses berbisnis fesyen. Di bawah bendera Rumah Songket Adis, ia ikut melestarikan serta mempopulerkan kain songket hingga ke luar negeri.

Perempuan yang akrab disapa Adis ini merintis bisnis kain khas Palembang itu sejak tahun 2007 silam. Namun, tidak seperti kebanyakan pengusaha songket lainnya di Palembang, Adis tidak hanya berkutat pada kain songket. Ia juga memproduksi jumputan, yang juga kain tradisional Palembang.

Bahkan, kain tersebut diolahnya menjadi selendang dan pakaian. "Desainer ternama sudah sering memakai kain tradisional untuk pakaian rancangan mereka, jadi saya pikir, saya bisa mengikuti jejak mereka," kisahnya.

Semua pakaian yang diproduksi di Rumah Songket Adis merupakan desainnya sendiri. Maklum, kata Adis, keberadaan desainer songket masih sangat minim. Kebanyakan pengusaha kain hanya memproduksi songket dan jumputan.

Pakaian songket buatan Adis laris manis di pasaran. Dalam sebulan, ia bisa menghasilkan 150 - 200 item baju dari bahan songket. Selain itu, songket masih menjadi favorit yang dicari konsumen. Buktinya, Rumah Adis Songket bisa menjual sekitar 50 kain songket dalam sebulan.

Perempuan kelahiran Palembang, 29 tahun silam ini menuturkan, ia fokus pada produksi kain untuk segmentasi kelas menengah ke atas. Makanya, ia menggunakan benang kualitas pilihan.
Tak heran, harga jualnya pun terbilang tinggi. Satu lembar songket dibanderol Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Meski begitu, ia juga memproduksi songket dengan kualitas benang nomor dua. Harganya lebih murah, berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

Sementara, satu potong pakaian dari kain songket dilego mulai dari Rp 600.000 sampai Rp 4 juta. Adis juga membuat baju kombinasi songket dan bahan kain seharga Rp 1 juta. Oleh karena mendesain sendiri, setiap baju yang diproduksi Adis bisa disebut edisi terbatas. "Jadi, tidak akan ada toko lain yang produksi baju yang persis sama," klaimnya.

Sekitar 80% pelanggan Rumah Songket Adis ialah perempuan. Namun, ia memiliki pelanggan di Malaysia yang kerap membeli selendang dan kemeja kombinasi untuk laki-laki. Hingga kini, sejumlah public figure pernah memakai desain songket karyanya, seperti Mooryati Soedibyo, Anwar Fuadi, dan Izabel Jahja.

Adis mendistribusikan produknya melalui sistem reseller untuk kain songket. "Saya sudah mulai sistem ini sejak empat tahun lalu, reseller saya kebanyakan di kota besar, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Riau," ucapnya.

Demi memperluas pemasaran, Adis rajin ikut pameran dan promosi di majalah, serta mengikuti pameran fesyen di berbagai daerah di Indonesia. Tak heran, ia bisa mengantongi omzet Rp 150 juta-Rp 200 juta sebulan.

Alhasil, Ia pun terpilih menjadi salah satu pemenang Wirausaha Muda Mandiri untuk kategori Kreatif pada 2012 silam. (Bersambung)  
sumber Kontan

LIPI luncurkan telepon pintar `Bandros` Anti Sadap

bandros lipi di indonesiaproud wordpress com Ponsel ini dipakai untuk kegunaan khusus, salah satunya bisa diatur sebagai telepon anti sadap
 
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meluncurkan ponsel pintar Bandros atau Bandung Raya Operating System sebagai salah satu hasil penelitian unggulan.

"Ponsel ini dipakai untuk kegunaan khusus, salah satunya bisa diatur sebagai telepon antisadap," ujar Kepala Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) LT Handoko di Puspiptek Tangerang Selatan, Senin.

Sebagai ponsel pintar yang dapat diatur menjadi antisadap, maka ponsel ini hanya dipakai untuk kegunaaan khusus terutama untuk segmen pemerintahan.

Handoko menjelaskan bahwa LIPI membuat ponsel pintar ini sesuai dengan pesanan dan kebutuhan serta fungsi, dan ditujukan untuk pemerintah serta korporat.

Lebih lanjut Handoko memaparkan bahwa para peneliti LIPI mengembangkan piranti lunak Bandros pada awalnya ditujukan untuk pasien rumah sakit dan pemberian informasi perihal sistem peringatan dini.

Handoko sebagai ketua tim penelitian pengembangan Bandros menjelaskan bahwa ponsel cerdas tersebut menggunakan sistem operasi (OS) `open-source` berbasis Linux.

Penelitian sistem operasi ini baru dimulai pada 2010, dengan melakukan penelitian tergadap perangkat sistem tertanam.

Sistem operasi tersebut dia jelaskan sebagai pengembangan dari sistem operasi `desktop` yang sudah diciptakan sebelumnya.

"Sistem operasi Bandros dikenalkan kepada masyarakat diawali dengan pengembangan Stasiun Pemantau Cuaca," jelas Handoko.

Pengembangan sistem operasi ponsel ini dibiayai oleh APBN melalui Dipa Pusat Penelitian Informatika - LIPI, dengan dana awal yang direncanakan Rp250 juta namun pada akhirnya hanya sekitar Rp50 juta yang diberikan dengan alasan penghematan anggaran. (M048/Z002)

Editor: B Kunto Wibisono

sumber Antara

Membuat Telinga Tiruan dari Tulang Rawan Domba

Gambar di atas memperlihatkan bagaimana proses pembuatan telinga buatan dari tulang rawan domba yang dikembangkan para peneliti dari Massachusetts General Hospital. Telinga buatan ini diharapkan akan membantu mereka yang mengalami cacat bawaan.
Keinginan untuk bisa membantu orang yang memiliki cacat bawaan membuat para ilmuwan berusaha menghasilkan alat bantu. Yang terakhir, ilmuwan berhasil membuat telinga buatan yang serupa dan bekerja layaknya telinga manusia asli, hanya dengan menggunakan printer3D dan tulang rawan domba.

Telinga buatan ini diciptakan oleh Thomas Cervantes, dari Massachusetts General Hospital, bersama koleganya. Telinga model digital dalam bentuk 3D ini dirancang dan diciptakan dari bantuan para ahli bedah plastik wajah yang membantu penelitian ini guna mendapatkan bentuk dan proporsi yang sesuai. Model ini dibuat dengan menumbuhkan beberapa sel tulang rawan domba yang kemudian disesuaikan dalam model kustom di bawah kulit tikus untuk percobaan.

Kemudian seuntai kawat diselipkan dalam cetakan guna memberikan implan bentuk, dan membuatnya menekuk agar lentur layaknya telinga manusia. ”Semua implan dapat diterima dengan baik. Implan dipasangi kawat agar dapat menyerupai telinga manusia sempurna, sedangkan implan tanpa kawat nantinya akan terdistorsi,” ujar Cervantes, seperti dikutipDaily Mail. Kemudian, model yang telah dihasilkan dicetak dalam polydimethylsiloxane, senyawa silikon khusus untuk membuat cetakan yang terbagi sepanjang kontur luar, sehingga memiliki dua bagian.

Sementara itu, cetakan diisi dengan kolagen sapi yang memiliki protein alami guna memberikan elastisitas kulit dan kekuatan. Lalu, semuanya digabungkan dengan memanen sel tulang rawan domba. ”Hasilnya, permukaan di kedua sisinya terlihat putih berkilau, dan terlalu mirip dengan tulang rawan. Telinga buatan yang dikonstruksikan dengan kerangka kawat tertanam telah meningkatkan ukuran dan bentuk asli. Implan yang fleksibel,” lanjut Cervantes.

Menurut ilmuwan yang terlibat, model telinga buatan ini dapat didefinisikan bahwa mempunyai muatan yang cukup dalam kurva dan garis bahkan ketika menjadi satu dengan lapisan kulit. Agar telinga buatan ini dapat diaplikasikan dalam operasi transplantasi, kini para ilmuwan tengah bersiap untuk melakukan uji klinis. Dengan penyesuaian teknologi, ilmuwan percaya dan mengklaim bahwa akhirnya mereka bisa menggunakan proses dalam temuannya ini untuk menghasilkan telinga yang begitu nyata untuk pasien yang membutuhkannya dalam rentang waktu yang cepat.

”Kini telah dikembangkan teknologi untuk uji klinis, karena dengan demikian kita dapat meningkatkan dan mendesain ulang fitur yang menonjol guna menyesuaikan ukuran telinga manusia dewasa dan mempertahankan penampilan estetika bentuk mereka setelah implantasi dilakukan,” ujar para peneliti. Temuan yang telah diterbitkan dalam Journal of Royal Society Interface ini menjelaskan, setiap tahun ribuan anakanak lahir dengan kelainan bawaan yang disebut dengan microtia (kelainan pada telinga ketika telinga eksternal belum sepenuhnya terbentuk).

Selain itu, banyak pula yang memiliki telinga utuh namun mengalami kehilangan pendengaran karena struktur eksternalnya hilang. ”Hasil analisis yang berbentuk kuantitatif ini telah mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki bentuk dalam rekayasa konstruksi telinga,” papar peneliti.

Sebelumnya, tim yang sama telah melakukan sebuah penelitian dengan bukti konsep menggunakan sel tulang rawan dari tikus yang dicetak memakai kolagen berbentuk telinga. Namun, ini hanya dianalisis dalam bentuk 2D. wenny juanita

Pemimpin harus tahu saat bisnisnya sudah cukup

 Pemimpin harus tahu saat bisnisnya sudah cukup
Berbeda dengan para pebisnis yang selalu menetapkan target bisnis setiap tahun, saya memilih tidak melakukannya. Saya membiarkan bisnis saya seperti air mengalir saja.
Kunci usaha saya adalah anak-anak bisa mengelolanya. Mereka betah ikut saya selama 35 tahun, bahkan ada yang 40 tahun masih terus ikut. Bagi saya, mereka bukan karyawan, melainkan anak-anak.
Ini juga yang membuat Kemchicks tetap eksis di tengah-tengah serbuan gajah-gajah ritel yang ada sekarang ini. Mereka merasa memiliki dan mengelola bisnis Kemchicks.
Saya percaya bahwa anak-anak punya kemampuan, bahkan lebih besar dari saya. Mereka bisa menentukan apa yang mereka mau. Tidak harus menjadi seperti saya.
Saya bukan tipikal pemimpin atau orang tua yang over protektif. Saya juga tak kejam ke anak-anak. Itu tidak ada dalam kamus saya. Mereka tak harus meneruskan bisnis saya. Mereka bisa memilih apa yang mereka mau.
Makanya, ketika anak saya minta sekolah perhotelan, saya mencarikan sekolah perhotelan yang terbaik di dunia, Swiss. Satunya lebih tertarik sekolah perhotelan di Singapura. Saya membebaskan mereka memilih apa yang mereka inginkan.
Apakah kemudian mereka juga terjun ke perhotelan, saya tidak tahu. Saya memilih tidak perlu ikut campur dengan urusan mereka. Bukan abai, toh saya dekat sekali dengan mereka. Itu pilihan mereka yang harus mereka pertanggungjawabkan.
Ini sama halnya saya mengelola Kemchicks. Anak-anak bekerja sesuai yang mereka inginkan dan targetkan. Kalau ingin maju, mereka akan mengupayakan. Cuma satu hal yang saya perhatikan: bisnis mereka harus sehat. Kelakuan mereka juga harus sehat. Untuk memastikan itu, saya terus memantau agar bisnis dan kelakuan mereka tetap sehat. Prinsip saya, selama mereka bahagia, saya pasti bahagia.
Anak-anak adalah produk zaman sekarang. Ini berbeda dengan anak-anak pada zaman saya. Mereka punya cara berbisnis yang berbeda dengan zaman saya. Tugas saya hanya mengalirkan budaya dari orang tua yang dialirkan ke saya dan kemudian saya teruskan ke mereka.
Saya dan anak-anak paham yang namanya bisnis ada untung dan rugi. Tidak bisa selalu untung, atau sebaliknya tidak selamanya merugi terus. Banyak pengusaha yang menjual usahanya yang dalam kondisi rugi, saya tidak begitu. Justru kalau merugi tidak saya jual karena saya tak ingin menyengsarakan orang lain. Seperti Kemfood yang saya jual, itu  perusahaan yang bagus. Banyak yang minta padahal saya tidak pernah menawarkan. Proses negosiasinya pun berlangsung sangat singkat.
Cuma, apakah itu artinya saya tidak mengalami problem dalam bisnis? Saya bilang: tidak ada bisnis yang tidak ada problem.
Logika  bisnis saya memang berbeda dari pengusaha lain. Saya percaya setiap aksi ada reaksi, ada sebab ada pula akibat. Mereka semua menuju dua arah, positif dan negatif. Dari pengalaman saya, semua bisnis menghasilkan dua arah itu. Dan, kita tidak bisa hanya mengambil satu sisi yakni  yang positif saja. Dua-duanya harus kita ambil.
Hal terpenting menjadi pemimpin adalah tahu saat sudah cukup. Tahu saat berhenti. Saya merasa, orang zaman sekarang bilang cukup itu susah. Orang yang kaya, dari bangsa atau suku apa pun, tidak ada yang merasa cukup. Mereka mau bertambah besar lagi. Saya merasa sudah cukup, dan ini membuat saya bahagia.

Laba nan cantik terselip dalam cake in jar

Laba nan cantik terselip dalam cake in jar
Pilihan wadah unik untuk mengemas kue, ternyata bisa menerbitkan peluang usaha baru. Tengok saja, cake in jar yang sedang naik daun belakangan ini. Tren baru ini pun mengantarkan laba yang semanis tampilannya.

Ide kreatif memang bisa datang dari mana saja. Apalagi, ide bisnis seputar produk makanan. Banyak hal yang bisa digali untuk menciptakan tren hingga pasar yang baru.

Salah satunya, penggalian ide seputar pilihan kemasan sebagai wadah kue atau roti, seperti yang terlihat dari cake in jar. Roti atau cake yang ditaruh dalam stoples selai ini sedang naik daun, atau banyak dipesan oleh pecinta cake tanah air.

Padahal, ide cake in jar ini berangkat dari keinginan untuk menyajikan sekaligus menyimpan kue secara praktis. “Terutama, jika cake tak langsung habis dalam sekali makan, biarpun sudah berupa potongan,” kata Carina Vega, pemilik Velvet Cakes dan Bakes, produsen cake in jar.

Selain memudahkan penyimpanan, menikmati cake yang ditaruh dalam wadah stoples ini, tidak membuat tangan kotor. Tania Erniyati, produsen cake in jar bermerek Aliyya Annah, berujar bahwa banyak pelanggan memesan cake in jar lantaran alasan lebih praktis dan sederhana. “Terutama bagi mereka yang ingin bepergian atau cake tak langsung dinikmati,” tambah dia.

Selain itu, karena dikemas dalam stoples yang kedap udara, tanpa lemari pendingin, cake in jar bisa tahan selama dua hari. Sementara itu, jika disimpan di kulkas, masa simpan bisa lebih lama atau hingga dua minggu. Jenis cake yang bisa dikemas dalam stoples selai biasanya adalah jenis butter cake karena teksturnya pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut.

Penggemar cake in jar pun terus bertambah. Tania bisa melayani pemesanan sekitar 40  stoples hingga 50 stoples cake in jar dalam sehari. Ia membanderol produknya mulai Rp 30.000 untuk semua varian.

Carina mengalami situasi yang tidak jauh berbeda. Ia membuat hingga 200 stoples dalam seminggu. Banderol harga kue dalam stoples Carina Rp 35.000 per stoples.

Alhasil, mereka pun bisa mengantongi omzet mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 24 juta dalam satu bulan. Marginnya cukup tebal. “Dalam sebulan, saya bisa mendapat untung bersih sekitar Rp 10 juta,” cetus Tania yang baru mengawali bisnis ini Mei 2012 silam.


Punya ciri khas

Usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar. Berawal dari hobi membuat kue dan cake, Tania mengawali usaha berbekal mixer dan oven dengan kapasitas kecil. “Saat itu, semua saya kerjakan sendiri,” kata Tania yang kini dibantu oleh seorang asisten.

Ia memperoleh resep cake in jar dari hasil menjelajahi berbagai situs internet. “Saya belajar dari resep dan mengembangkan sendiri,” tutur dia. Pada awalnya, ia hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut.

Baru pada Mei 2012, setelah roda usahanya berjalan makin mantap, Tania mulai menawarkan cake in jar melalui situs. Lantas, ia membeli oven lebih besar yang bisa memuat 100 stoples berukuran 250 gram, dalam sekali panggang. Waktu itu, harganya Rp 13 juta.

Sementara itu, bagi Carina, usaha cake in jar ini sejatinya merupakan pengembangan dari usaha cupcakes miliknya. Namun, kini, cake in jar yang justru menjadi andalan Carina.

Berbagai varian cake milik Carina adalah Rockball, Dulche de Leche, Cotton Candy, Noir Vixen, Vellutata di Formagio. “Konsumen banyak yang suka dengan menu Rockball kami lho,” ujar perempuan yang berjualan melalui situs www.velvetcakesandbakes.com dengan bangga. Menu cake in jar lain yang diandalkan Carina dan sudah akrab di lidah adalah Rainbow dan Red Velvet.

Kiprah Tania beda lagi. Melalui situs www.dapuraliyyaanahla.blogspot.com, ia menawarkan beberapa menu jar cake seperti Choco Malt Cream, Choco Overdark, Black Forest, Double Chocolate, Choco Velvet, Cake Pumpkin hingga cake pisang. “Ciri khas saya adalah cake in jar yang tidak menggunakan perasa dan pewarna buatan. Jadi saya menggunakan perasa dan pewarna alami dari buah-buahan dan dari cokelat langsung,” tambah Tania.

Rajin belajar resep melalui internet atau dari pemain yang sudah berpengalaman akan mengayakan varian cake in jar milik Anda. Jangan lupa, pilih ciri khas Anda dalam berjualan cake in jar ini agar konsumen makin tertarik.

Bahan utama dalam pembuatan cake in jar ini tidak jauh berbeda dengan cake lainnya. Nah, untuk stoplesnya, sebaiknya pilih jenis yang kedap udara. “Pilih stoples untuk ASI saja, biar kualitasnya bagus dan memiliki tutup yang rapat,” terang Tania. Ia biasa membeli stoples-stoples ini di toko pecah belah, seperti Kedaung.

Karena sampai saat ini kebanyakan pebisnis cake in jar hanya melayani pesanan, urusan pengantaran menjadi penting. Tania maupun Carina berpesan, mencari jasa kurir yang bisa diandalkan untuk mengantar cake in jar ke pelanggan. “Karena tidak semua konsumen bisa mengambil,” kata Tania.

Sebaiknya, pilih kurir yang khusus menyediakan jasa pengiriman kue. Jasa kirim ini berkisar Rp 25.000 untuk alamat di dalam Jakarta serta antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000 di untuk kawasan Jabodetabek.

Jika belum membuka gerai sendiri, untuk mengenalkan produk ke pasar, ada baiknya rajin mengikuti pameran kuliner yang bisanya diselenggarakan di pusat-pusat belanja. Cara lainnya adalah menerima pesanan skala besar. Berikan diskon jika diperlukan.

Jurus ini yang dijalankan Carina. Saat ini, ia juga menerima order dari hotel dan acara pesta. “Bisa saya hias dan beri nama sesuai dengan pesanan mereka kok,” papar Carina.

Bentuk yang unik dan sedap dipandang mata, membuat produk ini cocok untuk dijadikan hadiah. Tak jarang konsumen meminta kepada Carina dan Tania untuk menyelipkan kartu dan hiasan di kue pesanan mereka yang bertuliskan pesan seperti ucapan selamat ulang tahun dan banyak lagi. Tak sungkan, mereka menyediakan fasilitas kartu dan pita jika ada permintaan khusus seperti itu. ”Asal pintar mengombinasikan warna saja,” ujar Tania.  

sumber kontan